Tuesday, August 24, 2010

Merantau (Not a Movie’s Title :))

Berdiri di atas balkon depan kamarku, di hari minggu nan sepi. Diwarnai dengan alunan lagu dari kicauan burung dipagi hari seraya menyambut datangnya fajar yang belum kunjung tiba untuk menampakkan sinarnya. Mengarahkan pandangan ke atas.. Hmmmm.. Memang mendung ternyata. Hembusan angin yang cukup terasa sambil termenung di balkon lantai 27 dengan menitikkan arah pandang ke hamparan pantai di depan, semakin membawa anganku kepada lamunan yang terdalam.

Tak terasa karena terbuai oleh lamunan di pagi hari, langitpun meneteskan butiran airnya satu persatu. Diselimuti kabut tipis yang sepertinya akan menunda kedatang sang mentari. Segera bergegas kembali ke peraduan karena tetesan air dari rintik hujan semakin membasahi balkon lantai 27 depan kamarku.

Suasana sejuk nan sunyi yang hanya ditemani oleh sebuah benda persegi berukuran 14", atau yang biasa disebut laptop, dengan santapan roti breadtalk yang sempat terbeli tadi malam setelah menghabiskan malam minggu bersama teman-teman, membawa anganku kembali kepada kampung halaman Indonesia tercinta yang berada tepat di kota Bekasi. Keadaan yang seperti ini seakan menimbulkan rasa rindu yang mendalam untuk pulang ke negeri tesayang, bercanda tawa dengan keluarga dan keponakanku yang masih lucu-lucu. Begitulah hidup dalam perantauan di negeri orang, jauh dari keluarga dan sanak saudara. Tapi hidup harus tetap terus berjalan, atau dalam bahasa Bekasi-nya "Life Must Go On."

Hidup merantau bukanlah suatu hal yang mudah dijalani bak membalikkan telapak tangan. Banyak halangan, rintangan, suka maupun duka yang harus dihadapi. Mungkin bukan hanya dalam dunia perantauan saja kita menemukan hal yang demikian, tapi yang namanya merantau jelas mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda karena segala sesuatunya merupakan hal yang baru dan bisa juga dikatakan asing bagi kita. Baik dari segi kultural, aturan, gaya hidup, bahkan hal seperti cita rasa sekalipun.

Bulan Agustus ini menggenapkan perantauan saya untuk masa satu tahun di negeri Filipina tepatnya di kota Manila. Karena masih dalam satu wilayah Asia tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan dilihat dari segi ras penduduk setempat. Karena jika diperhatikan dari fisik luar, sulit atau bisa dikatakan tidak dapat dibedakan antara orang Indonesia ataupun Filipina. Karen secara garis besar untuk asia sendiri masih memiliki karakter fisik yang hampir sama. Hingga pada suatu saat, karena saya belum terlalu fasih berbahasa tagalog (baca: bahasa nasional Filipina), mencoba bertanya kepada seorang security dalam bahasa inggris: “Excuse me sir, how to get to MRT (salah satu alat transportasi monorail di Filipin -red)?” lalu diapun menjawab “diritso lang, tapos sa kanan.” Sayapun terbingung-bingung karena belum mengerti tagalog. Kemudia saya coba mengklarifikasikannya, “sorry sir, I don’t speak tagalog” dan diapun menjawab, “aahhh.. just go straight and turn right”. Mungkin karena penasaran dia lansung bertanya, “what is your nationality?” dan sayapun menjawab, “I’m from Indonesia sir” dan dia kembali menjawab, “ahhh.. I thought you are a Filipino, coz you look like Filipino.” Begitulah sebagian kecil dari pengalaman yang menunjukkan memang tidak ada perbedaan dari segi fisik antara Indonesian dan Filipino.

Filipina dengan ibu kota Manila, adalah merupakan Negara yang tidak begitu besar jika dibandingkan dengan Indonesia. Dengan luas dataran yang hanya 299,764 km² dan estimasi jumlah penduduk pada tahun 2009 yang hanya mencapai 94,013,200 penduduk dan menempatkan mereka pada urutan ke-12 dalam daftar jumlah penduduk dunia, berbeda 10 tingkat dengan Indonesia yang berada pada urutan ke-4. Untuk lebih detail lagi mengenai segi geografisnya pembaca dapat langsung melirik kepada tante Wikipedia. :)

Populasi warga Indonesia bisa dikatakan cukup besar di negeri ini, dan rata² mereka adalah para pelajar. Sedikit tertarik akan hal tersebut mencoba melakukan sedikit survey dan didapati bahwa biaya perkuliahan memang relatif murah di negeri ini. Bersamaan dengan hal tersebut, banyak nilai tambah yang dapat dipetik saat menimba ilmu di negeri ini. Selain biaya yang murah kita juga dapat terlatih dalam hal berbahasa inggris yang tidak dapat dipungkuri, kita (terlebih jajaran instutisional pendidikan) memiliki kelemahan dalam bidang tersebut. Karena bahasa pengantar yang digunakan dalam perkuliahan di sini adalah bahasa inggris, baik dari kalangan universitas yang terkenal bahkan yang tidak terkenal sekalipun. Itulah sedikit perbedaan yang bisa dikatakan cukup signifikan dengan sistem pendidikan di negara kita.

Beranjak dari rencana awal untuk melanjutkan kuliah, tetapi tersandung oleh sesuatu dan lain hal hingga akhirnya menempatkan saya dalam dunia pekerjaan oleh tawaran seorang teman di salah satu perusahaan computer micro chip ternama. Setahun terlewati sudah memberikan saya peluang yang cukup untuk beradaptasi dengan keadaan setempat. Disertai lingkungan pekerjaan yang mengharuskan saya cepat beradaptasi dengan keadaan sekitar. Hal inipun kembali mengingatkan saya akan rencana awal dari kedatangan saya ke negeri ini, dimana banyak pihak juga yang telah mengingatkan saya agar tidak terlalu terbuai dengan dunia pekerjaan dan segera menyelesaikan lanjutan studi saya.

Berdasarkan hal tersebut sayapun bergegas untuk mencari tempat perkuliahan yang sesuai dengan minat saya dan juga tentunya dengan kualitas Universitas yang mumpuni. Motivasi utama saya sebenarnya adalah ingin segera cepat menyelesaikan perkuliahan saya dan kembali kepada peraduan ibu pertiwi Indonesia. Setahun sudah cukup memberikan saya pengalaman yang membawa angan untuk segera kembali ke negeri tercinta. Bukan karena saya tidak kerasan untuk tinggal di negeri orang ini, tapi karena saya teringat akan lirik lagu yang disyairkan oleh Indonesian Voices God Bless dengan bunyi, “Lebih baik di sini, rumah kita sendiri. Segala nikmat dan anugerah yang kuasa, semuanya ada di sini. Rumah kita.” :)

Harapan kepada para pembaca yang menyempatkan diri untuk mampir dan membaca blog ini agar dapat mendoakan penulis dalam pertarungan awal atau bahkan yang baru akan memulai pertarungan sebenarnya dengan rencana lanjutan studi tersebut. Besar harapan dapat menyelesaikannya sedini mungkin dan kembali kepada kenikmatan sejati di rumah sendiri Indonesia.. :)

See you soon in Indonesia... MERDEKA!! ;)

Read More..

Friday, August 13, 2010

Film Box Office dalam Bahasa Batak

Sekedar share translate bebas (bisa dibilang suber bebas) judul2 film Box Office dalam bahasa batak :) Cekidot...

Enemy at the gates -- Matte ho, nga ro !
Remember the Titans -- Ingot hamu partompaon i
The Italian Job -- Parbola
Die Hard -- Dang ra mate
Die Hard II -- Tong, dang olo mate
Die Hard III -- Dang marna mate fuang !!
Bad Boys -- Si roa balangs
Sleepless in Seattle -- Markombur di radio, dia boi modom ?
Lost in Space -- Dibondut banua holling
X-Men -- Pantang so bilak
X-Men 2 -- Tong sai pabilak-bilakhon
The Brotherhood of War -- Manat Mardongan-tubu
Paycheck -- Bayar habis panen ma i, bah!
Independence Day -- Agustusan
The Day After Tomorrow -- Haduan
Die Another Day -- Dang jadi mate sadarion
There is Something About Marry -- Si Maria Pargabus
Silence of the Lamb -- Hambing Parhohom
Planet of the Apes -- Huta ni Bodat
Gone in Sixty Second -- Marimpot-impot
Freddy vs Jason -- Peredi VS Jekson
Air Bud -- Panangga (biang)
How To Lose A Girl in 10 Days -- Topar
Lord Of The Ring -- Tulang. (ai tulang do si jalo tintin marangkup )
Deep Impact -- Hansit naii
Million Dollar Baby -- Ai sajuta arga ni Babi saonari?
Blackhawk Down -- Lali lao manangkup manuk
Saving Private Ryan -- (Ai ise si Ryan on? So ditanda batak goar 'rian'. Peredi, Jekson, Mikael, Ultop, ... dll.)
Dumb and Dumber -- Lam Loakon
The Collateral -- Si Padalan Hepeng
Braveheart -- Parate-ate
Payback -- Garar Utangmu
My Greek Big Fat Wedding -- Muli Sikobol-kobol
I Know What You Did Last Summer -- Datu
I Still Know What You Did Last Summer -- Unang gabusi ahu, hutanda do ho Ito
Cold Mountain -- Dolok Sanggul ma i...
Any Given Sunday -- Marminggu Hamu Fuang
Beautiful Mind -- Nipi Nama i
Drunken Master -- Parmitu
The Gift -- Durung-durung
Lion King -- Sisingamangaraja
Mr. & Mrs. Smith -- Smith Dohot Oroan na
Rest In Peace -- Dison Do Maradian (bah, judul film apa pulak lagi ini?)
Run Away Jury -- Martabuni Ho Tulang a
Step Mom -- Inang Panirang-Nirangan
Band of Brother --- Dongan Sabutuha, Dongan Sapargaulan
2 Fast 2 Furious --- Manat-manat di dalan

Read More..

Wednesday, May 19, 2010

Cara mengetahui password Facebook orang lain tanpa praktek Hacking!!

Ada beberapa cara yang bisa kita lakuin untuk mendapatkan password facebook org yang kita inginkan..banyak gunanya lho tau pasword facebook org..kadang2 kalo elo benci ama orang lain,pasti lo pengen hack tuh facebooknya..trus lo obrak abrik, lo delete2 temen2nya atau kalo lo suka ama cewe,walau gk mau diapa2in facebooknya,tp ttp aja pengen tau paswordnya apaan,.. cuma buat koleksi..
ini gw kasi tau cara nya biar bisa dapet pasword facebook org yg lo incer :

1. Yang pertama... Pastinya tanya sendiri baik2 dulu.. coba bilang gini: “eh.. gw boleh tau password FB lo gk?? Yah gk buat apa2sih… cuma pgn tau aja“… berdoa lah kalo dia bakal ngasiin dengan cuma2.. ato gk lo traktir dolo lah..dimana kek…jika dia ngasitau berarti lo lg hoki banget sob…

2. Kalo gagal, lo coba tanya saat pikiran doi lg kosong,,biasanya org kalo lagi lengah akan menjawab secara otomatis..apalg doi orgnya dongo..ditanya apa aja pasti dijawab.. (mudah2an)



3.kalo masi gagal, coba lo intip si doi pas dia lg login…tp lo harus sambil pura2 gitu..pura2 garuk kek, pura2 lewat..ato pura2 jatoh dengan gaya kayang..pas lg ada kesempetan lo intip dah…tp ati2 bro..krn ini agak berbahaya…krn kalo ketauan ntr lo bs dibilang sok akrab ..wkwkkwkwkw
(gk nyambung)

4. kalo masih gagal, brarti saatnya menggunakan kekerasan , Ancam dengan pisau maenan atau pistol bohong2an …85% kemungkinan dia bakal ngasitau..sisanya kemungkinan dia teriak ato nonjok…haha…

5. cara terakhir yg tidak disarankan adalah menemui langsung si pendiri facebook..si om mark zukerberg…minta tulung ama dia biar dikasitau pasword FB inceran,,cara ngomongnya gini “om mark, ane mau tau pasword si parto bin kiwil,..ane bisa aja ngehack tu FB doi, tp krn ane orgnya baek dan respek ama si om, ane lebih milih minta baek2 ama si om “….mudah2an doi mau ngasi…kalo gk dikasi jg, lo bs gunakan cara spt no.4…ancam dia dengan kekerasan!



Selamat Mencoba!!….dan mencoba lagi…teruslah mencoba….mudah2an dibukakan jalan..amin…
Semoga Berhasil!!

Read More..

Tuesday, May 11, 2010

Lima Latus = Gopek

Suatu hari seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal di dekat rumahnya.
Cadel : "Bang, beli nasi goleng satu"
Abang : "Apa ... ?"
Cadel : "Nasi goleng!"
Abang : "Apaan?" (Ngledek lagi)
Cadel : "Nasi goleng!!!!!"
Abang : "Ohh ... nasi goleng ..."

Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel dengan sangat
kesal. Sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan "nasi goreng"
dengan benar. Hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar.

Hari 2 .....
Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan
pesanan dengan tidak cadel lagi.
Cadel : "Bang, saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!"
Abang : "Ohh ... pake apa?"
Cadel : ".... pake telol ....." (Sambil sedih)
Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata "telor" sampai benar.

Hari 3 .....
Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut-turut makan nasi goreng.
Cadel : "Bang, beli NASI GORENG, pake TELOR!!!! Bungkus!"
Abang : "Ceplok atau dadar?"
Cadel : "Dadal ...!" (dengan spontan) 
Kembali dia berlatih dengan keras ...

Hari 4 ........
Dengan modal 4 hari berlatih lidah, hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa
ditertawakan.
Cadel : "Bang, beli NASI GORENG, pake TELOR, di DADAR!!!!!"
Abang : "Hebat kamu 'del, udah nggak cadel lagi nich, harganya Rp.2.500.- ' del." 
Si cadel menyerahkan uang Rp 3.000,- kepada si abang, namun si abang tidak
memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya.
Cadel : "Bang, mana kembaliannya? "
Abang : "Oh iya, uang kamu Rp 3.000,- harganya Rp 2.500,-, kembaliannya berapa del?
(sambil senyum ngledek)
Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi
goreng lagi.
Tapi akhirnya dia menjawab : "GOPEK ... !!!" sambil tersenyum penuh kemenangan.

INTI DALI CELITA INI ADALAH HIDUPLAH TELUS DENGAN PENUH PELJUANGAN !!! dan JANGAN MENYELAH YAA.... Kayak lagunya D'MASSIVE :)

Read More..

Tuesday, August 18, 2009

Surat Noordin buat Marshanda..

Heboh.

Marshanda yang lagi nangis dicari disana dan disini.

Dan di keremangan malam, Bang Noordin menorehkan tinta. Menulis surat.

Untuk Marshanda. Dek Chacha terchintha.

“Abang akhirnya bisa nemu warnet, Dek. Abang liat video Adek. Ngomongin Abang. Iya kan? Video ‘For Ex Boyfriend’ itu buat Abang kan, Dek?”

“Adek, Abang masih hidup. Ndak usah Adek bersedih begitu.”

“Yasudahlah, cinta kita memang harus berakhir. Abang tau Adek dendam pada Abang. Tapi Abang memang harus punya banyak istri, Dek. Demi cita-cita Abang, Dek..”

“Tentang Adinda Mutiara Sabila, kalo Adek memang masih marah, kirim saja alamatnya, Dek. Abang bisa suruh anak buah bantu pasang sekerat dua kerat bom di rumah temen SD Adek itu.”

“Dan tentang Muhammad Dafi Widodo, kok Adek ndak pernah cerita sih? Kalo ada lelaki yang pernah meng-insult Adek (eh, insult itu apa tho Dek, artinya?), biar Abang yang turun tangan sendiri.. Kalo perlu nanti eksekusinya Abang panggil tayangan eksklusip dari tipi-tipi terkemuka itu, Dek..”

“Adek, kemaren Abang dikejar-kejar Densus. Abang sembunyi di ladang jagung. Ah. Serasa ada rambut Adek dimana-mana..”

“Abang juga minta satu hal kepada Adek. Adek sebaiknya pura-pura sakit. Atau gila. Biar Adek ndak diperiksa polisi. Abang ndak mau Adek dikarungin lalu disetrum-setrum sama polisi. Janji ya, Dek..”

“Salam peluk cinta.”

“Dari calon pengantin bidadari. Bang Noor.”

Lembar kertas diamati.

Dikecup. Dilipat.

Dan dimasukkan amplop.

Menunggu dikirim.

sumber : http://tikabanget.com/2009/08/15/sur...arshanda-ituh/

Read More..

Wednesday, August 5, 2009

Salute to Saykoji.. Tribute to Mbah Surip




gosip pasti berlalu i love you full selalu
hidup pasti kan berhenti love you full sampai mati

tanpa lelah menggendong kami yang keras hati
wahai mbah surip, sang musisi superstar sejati
apakah tekanan showbiz terlalu memberati
tapi kau rendah hati, mudah tuk didekati

bangun tidur tidur lagi tapi tak bangun lagi
tak lagi kau bernyanyi live di tivi pagi pagi
tawa khas mu, menggema ke mana mana
kehilangan mu, kami semua duka bersama

kopi hadiah kawan kawanmu makin menumpuk
tiba tiba berita sedih mendadak menumbuk
engkau pahlawan, bukti kreasi di masa tua
inspirasi tak kenal lelah untuk semua

maafkan mereka yang kerap mencibirmu
maafkan aku nggak sempat buat lagu dengan dirimu
kau panutan, bukti tampang bukan acuan
apa yang kau tlah buat akan ku coba lakukan

Read More..

Sunday, July 12, 2009

Pagi Boss.. Tengkiu Boss..

Itulah ucapan kata-kata yang kerap kali terdengar setiap paginya dari pak Sarjono melalui sebuah jendela kecil dari loket pembayaran gerbang tol Dukuh 2 Jakarta Timur. Ya.... Dia adalah seorang yang berprofesi sebagai tiketing atau penjaga gerbang tol. Dari penilaian saya bapak ini sudah cukup berumur.. Kelihatannya sih sudah menginjak kepala 5 alias umurnya sudah sekitar 50-an.

Rutinitas bangun di pagi hari- ada juga yang menyatakan di pagi buta- bagi orang kantoran bukanlah hal yang menyenangkan. Ketika alam bawah sadar sedang terbuai oleh perjalanan indah dari skenario bunga tidur yang sedang berlangsung, tiba-tiba harus terbuyarkan dengan hentakkan suara jam waker yang sudah kita setting pada malam sebelumnya untuk membangunkan kita dari kepulasan istirahat malam. Rasanya bak sedang syuting sinetron dengan keseriusan yang tinggi kemudian dengan suara lantang terdengar letupan interupsi dari sang sutradara, "CUT.. CUT.. CUT...!!!" Menjengkelkan? Sudah pasti!! Tapi itulah sisi kehidupan yang tidak lepas dari rangkaian rutinitas dalam perjalanannya.

Bergegas segera bangkit dari pulau kapuk (baca: kasur) dengan mata setengah terbuka untuk mempersiapkan diri. Berjalan terhuyung-huyung (karena masih diluputi rasa kantuk) menuju kamar mandi dengan secerca harapan dapat memberikan kesegaran untuk menghilangkan kejengkelan interupsi dari jam waker tadi. "Wuiiihh... segeeeerrr..." sambil melangkah keluar dari ruang pembersihan diri dan langsung menuju lemari penyimpanan pakaian untuk memilih style baju seperti apa yang akan dikenakan untuk hari itu. Setelah mencocokkan yang ini dan itu, ganti sana ganti sini akhirnya terpadu juga style yang dirasa cukup nyaman dan cucok untuk dikenakan.

Selesai berpakaian langsung menuju meja makan untuk menyantap sarapan yang sudah tersedia. Setelah itu langsung masuk ke mobil untuk dipanaskan sebentar dan banpun berputar meninggalkan garasi rumah menuju tempat pencarian nafkah ;) Menyusuri jalanan komplek rumah menuju jalan bebas hambatan (baca: jalan tol) yang tiba2 tersentak karena melihat antrian mobil yang sudah cukup panjang yang juga cukup menimbulkan rasa deg-degan sambil berkata dalam hati, "alamat telat lagi deh nih.." Mau tidak mau budaya antri harus tetap dijunjung tinggi agar sindiran "bebek aja ngantri" tidak menjadi bagian anda.. :)

Setelah menjadi partisipan dalam barisan antrian akhirnya tiba juga di gerbang tol Jati Asih. Segera menyerahkan uang pembayaran tol dan langsung menginjak gas sedalam-dalamnya untuk mengejar ketinggalan waktu yang dikorupsi oleh peristiwa kemacetan tadi. Banting kiri banting kanan, putar kiri putar kanan melewati kendaraan2 lain karena sudah terburu-buru. Belum lagi menambah kekesalan karena halangan dari kendaraan lambat yang sedang mendahului kendaraan yang lebih lambat sehingga mau tidak mau harus membuntut di belakang sampai kendaraan lambat tersebut berhasil mendahului kendaraan yang lebih lambat lainnya. Setelah akhirnya berhasil, kembali langsung menginjak gas sedalam-dalamnya karena ada tambahan korupsi waktu lagi oleh permainan sinetron kendaraan lambat tadi.

Keadaan sudah semakin memanas karena hampir setiap saat menolehkan pandangan ke pergelangan tangan kiri untuk melihat putaran jarum jam sudah mengarah ke angka berapa. Akhirnya tiba juga pada pintu tol selanjutnya di gerbang Dukuh 2. Bergegas menyiapkan uang seribu lima ratus perak, membuka jendela sambil mengulurkan tangan untuk menyerahkannya kepada penjaga loket. Sangat tersentak dan tidak disangka karena tiba2 disambut dengan suatu senyuman sumringah dan dengan sangat bersemangat memberikan sapaan, "Pagi boss.. (sambil menerima pembayaran) tengkiu boss.. (setelah menerimanya)" Wow... amazing... Saya benar2 tidak habis pikir.. Sepanjang perjalanan hanya bisa geleng2 kepala dan senyum2 sendiri.. Seorang penjaga loket tol bisa merubah mood saya 180 derajat, dari yang sudah sangat stress menjadi sangat tenang sampai tidak terbersit lagi pemikiran terlambat atau tidak.

Hanya sebuah senyuman dan sapaan singkat dari Pak Sarjono yang hanyalah seorang penjaga loket dari gerbang tol Dukuh 2 Jakarta Timur. Bukan hanya pagi itu tetapi juga setiap paginya jika ketepatan saya melewati loket yang dijaganya hal yang sama tidak pernah luput dari padanya. Ucapan- yang bisa saya bilang pemberi semangat- sederhana yang disertai dengan senyuman tulus seakan memberikan ajakan untuk tetap terus bersemangat dalam menjalani hidup ini. Hal ini juga seperti memberikan tantangan kepada saya dan juga masing2 kita untuk bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya sudah tersenyum untuk orang lain hari ini?" Karena seperti halnya Pak Sarjono dengan senyuman dan sapaan sederhananya dapat merubah perasaan kalut saya 180 derajat menuju kesenangan, bukan tidak mungkin bagi masing2 kita memberi dampak yang sama bagi orang lain di sekitar kita dengan melakukan hal yang sama.

Peristiwa ini mengingatkan saya pada suatu cerita yang dituliskan oleh Dr. Harold Blake Walker yang disadur ulang oleh Frank Mihalic, SVD dalam bukunya yang berjudul "1500 Ceritera Bermakna (Jilid I)" yang mengisahkan tentang seorang pria yang menurut ceritanya begitu tidak bahagia, sehingga memutuskan untuk bunuh diri. Dia mulai dengan perjalanan panjang di sepanjang kota ke arah jembatan yang akan menjadi batu loncatannya. Tapi ia berjanji kepada dirinya bahwa jika ia bertemu dengan orang yang tersenyum, bahagia, dan tampak bersahabat di tengah perjalanan itu, ia akan mengurungkan niatnya. Anehnya, cerita itu berakhir tanpa memberikan jawaban apakah pria itu akhirnya melakukan bunuh diri atau tidak. Namun, cerita ini memberikan pertanyaan pribadi yang kadang-kadang muncul dalam benak kita. Seandainya pria itu bertemu dengan anda, apakah ia akan mengurungkan niatnya dan meneruskan kehidupannya dengan berani?

Kalau kita bisa berandai-andai, jika pria tersebut bertemu dengan Bapak Sarjono seperti yang saya utarakan di atas maka saya dapat yakin seratus persen pemuda tersebut langsung berbalik arah 180 derajat untuk meneruskan kehidupannya dengan lebih berani dan lebih bersemangat.

Jadi, apakah anda sudah menyelamatkan hidup seseorang pada hari ini dengan tersenyum dan menyapanya? Hanya anda yang dapat menjawabnya..

Read More..