Sunday, July 12, 2009

Pagi Boss.. Tengkiu Boss..

Itulah ucapan kata-kata yang kerap kali terdengar setiap paginya dari pak Sarjono melalui sebuah jendela kecil dari loket pembayaran gerbang tol Dukuh 2 Jakarta Timur. Ya.... Dia adalah seorang yang berprofesi sebagai tiketing atau penjaga gerbang tol. Dari penilaian saya bapak ini sudah cukup berumur.. Kelihatannya sih sudah menginjak kepala 5 alias umurnya sudah sekitar 50-an.

Rutinitas bangun di pagi hari- ada juga yang menyatakan di pagi buta- bagi orang kantoran bukanlah hal yang menyenangkan. Ketika alam bawah sadar sedang terbuai oleh perjalanan indah dari skenario bunga tidur yang sedang berlangsung, tiba-tiba harus terbuyarkan dengan hentakkan suara jam waker yang sudah kita setting pada malam sebelumnya untuk membangunkan kita dari kepulasan istirahat malam. Rasanya bak sedang syuting sinetron dengan keseriusan yang tinggi kemudian dengan suara lantang terdengar letupan interupsi dari sang sutradara, "CUT.. CUT.. CUT...!!!" Menjengkelkan? Sudah pasti!! Tapi itulah sisi kehidupan yang tidak lepas dari rangkaian rutinitas dalam perjalanannya.

Bergegas segera bangkit dari pulau kapuk (baca: kasur) dengan mata setengah terbuka untuk mempersiapkan diri. Berjalan terhuyung-huyung (karena masih diluputi rasa kantuk) menuju kamar mandi dengan secerca harapan dapat memberikan kesegaran untuk menghilangkan kejengkelan interupsi dari jam waker tadi. "Wuiiihh... segeeeerrr..." sambil melangkah keluar dari ruang pembersihan diri dan langsung menuju lemari penyimpanan pakaian untuk memilih style baju seperti apa yang akan dikenakan untuk hari itu. Setelah mencocokkan yang ini dan itu, ganti sana ganti sini akhirnya terpadu juga style yang dirasa cukup nyaman dan cucok untuk dikenakan.

Selesai berpakaian langsung menuju meja makan untuk menyantap sarapan yang sudah tersedia. Setelah itu langsung masuk ke mobil untuk dipanaskan sebentar dan banpun berputar meninggalkan garasi rumah menuju tempat pencarian nafkah ;) Menyusuri jalanan komplek rumah menuju jalan bebas hambatan (baca: jalan tol) yang tiba2 tersentak karena melihat antrian mobil yang sudah cukup panjang yang juga cukup menimbulkan rasa deg-degan sambil berkata dalam hati, "alamat telat lagi deh nih.." Mau tidak mau budaya antri harus tetap dijunjung tinggi agar sindiran "bebek aja ngantri" tidak menjadi bagian anda.. :)

Setelah menjadi partisipan dalam barisan antrian akhirnya tiba juga di gerbang tol Jati Asih. Segera menyerahkan uang pembayaran tol dan langsung menginjak gas sedalam-dalamnya untuk mengejar ketinggalan waktu yang dikorupsi oleh peristiwa kemacetan tadi. Banting kiri banting kanan, putar kiri putar kanan melewati kendaraan2 lain karena sudah terburu-buru. Belum lagi menambah kekesalan karena halangan dari kendaraan lambat yang sedang mendahului kendaraan yang lebih lambat sehingga mau tidak mau harus membuntut di belakang sampai kendaraan lambat tersebut berhasil mendahului kendaraan yang lebih lambat lainnya. Setelah akhirnya berhasil, kembali langsung menginjak gas sedalam-dalamnya karena ada tambahan korupsi waktu lagi oleh permainan sinetron kendaraan lambat tadi.

Keadaan sudah semakin memanas karena hampir setiap saat menolehkan pandangan ke pergelangan tangan kiri untuk melihat putaran jarum jam sudah mengarah ke angka berapa. Akhirnya tiba juga pada pintu tol selanjutnya di gerbang Dukuh 2. Bergegas menyiapkan uang seribu lima ratus perak, membuka jendela sambil mengulurkan tangan untuk menyerahkannya kepada penjaga loket. Sangat tersentak dan tidak disangka karena tiba2 disambut dengan suatu senyuman sumringah dan dengan sangat bersemangat memberikan sapaan, "Pagi boss.. (sambil menerima pembayaran) tengkiu boss.. (setelah menerimanya)" Wow... amazing... Saya benar2 tidak habis pikir.. Sepanjang perjalanan hanya bisa geleng2 kepala dan senyum2 sendiri.. Seorang penjaga loket tol bisa merubah mood saya 180 derajat, dari yang sudah sangat stress menjadi sangat tenang sampai tidak terbersit lagi pemikiran terlambat atau tidak.

Hanya sebuah senyuman dan sapaan singkat dari Pak Sarjono yang hanyalah seorang penjaga loket dari gerbang tol Dukuh 2 Jakarta Timur. Bukan hanya pagi itu tetapi juga setiap paginya jika ketepatan saya melewati loket yang dijaganya hal yang sama tidak pernah luput dari padanya. Ucapan- yang bisa saya bilang pemberi semangat- sederhana yang disertai dengan senyuman tulus seakan memberikan ajakan untuk tetap terus bersemangat dalam menjalani hidup ini. Hal ini juga seperti memberikan tantangan kepada saya dan juga masing2 kita untuk bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya sudah tersenyum untuk orang lain hari ini?" Karena seperti halnya Pak Sarjono dengan senyuman dan sapaan sederhananya dapat merubah perasaan kalut saya 180 derajat menuju kesenangan, bukan tidak mungkin bagi masing2 kita memberi dampak yang sama bagi orang lain di sekitar kita dengan melakukan hal yang sama.

Peristiwa ini mengingatkan saya pada suatu cerita yang dituliskan oleh Dr. Harold Blake Walker yang disadur ulang oleh Frank Mihalic, SVD dalam bukunya yang berjudul "1500 Ceritera Bermakna (Jilid I)" yang mengisahkan tentang seorang pria yang menurut ceritanya begitu tidak bahagia, sehingga memutuskan untuk bunuh diri. Dia mulai dengan perjalanan panjang di sepanjang kota ke arah jembatan yang akan menjadi batu loncatannya. Tapi ia berjanji kepada dirinya bahwa jika ia bertemu dengan orang yang tersenyum, bahagia, dan tampak bersahabat di tengah perjalanan itu, ia akan mengurungkan niatnya. Anehnya, cerita itu berakhir tanpa memberikan jawaban apakah pria itu akhirnya melakukan bunuh diri atau tidak. Namun, cerita ini memberikan pertanyaan pribadi yang kadang-kadang muncul dalam benak kita. Seandainya pria itu bertemu dengan anda, apakah ia akan mengurungkan niatnya dan meneruskan kehidupannya dengan berani?

Kalau kita bisa berandai-andai, jika pria tersebut bertemu dengan Bapak Sarjono seperti yang saya utarakan di atas maka saya dapat yakin seratus persen pemuda tersebut langsung berbalik arah 180 derajat untuk meneruskan kehidupannya dengan lebih berani dan lebih bersemangat.

Jadi, apakah anda sudah menyelamatkan hidup seseorang pada hari ini dengan tersenyum dan menyapanya? Hanya anda yang dapat menjawabnya..

Read More..